Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah meresmikan model budidaya rumput laut baru yang mencakup lahan seluas 51,25 hektare di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Hal ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan produksi rumput laut dan kesejahteraan para pembudidaya rumput laut di Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memproyeksikan rumput laut dari hasil budidaya di Tual dan Maluku Tenggara sebagai komoditas unggulan ekspor. Hal tersebut didasarkan pada kondisi lingkungan yang masih bagus sehingga pertumbuhan rumput laut lebih cepat dan memiliki kandungan karagenan yang lebih tinggi.
Komoditas rumput laut punya kontribusi nilai ekonomi tinggi baik untuk pertumbuhan ekonomi domestik maupun komoditas ekspor. Rumput laut merupakan satu dari komoditas unggulan ekspor di samping udang, kepiting, dan lobster.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan soft launching Kampung Budidaya Rumput Laut di Desa Liya Bahari, Kecamatan Wangi Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu (8/6/2022). Peresmian ini bagian dari rangkaian peringatan Hari Laut Sedunia (World Ocean Day) tahun 2022 yang berlangsung hari ini.
Kampung Budidaya Rumput Laut di Kecamatan Jabon memiliki luasan areal polikultur sekitar 750 hektare yang dijalankan oleh 167 pelaku utama Rumah Tangga Pembudidaya (RTP). Di dalamnya juga terdapat kegiatan budidaya bandeng dan udang.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) menetapkan kampung perikanan budidaya rumput laut di Sulawesi Selatan yang salah satunya di Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar.